Sobat trader, GBPUSD merupakan singkatan dari British Pound dan US Dollar. Mata uang ini merupakan salah satu mata uang yang banyak diperdagangkan di seluruh dunia setelah EURUSD dan USDJPY.
Sobat trader, kali ini akan dijelaskan mengenai karakteristik GBPUSD yang mungkin dapat menambah pengetahuan dan dapat mendukung strategi trading yang digunakan.
Transaksi pada GBPUSD :
Ketika sobat trader melakukan buy GBPUSD artinya, sobat trader sedang membeli GBP dengan menggunakan USD karena melihat potensi mata uang GBP akan menguat. Pada pasangan GBPUSD, mata uang GBP disebut dengan base currency dan USD disebut quote currency. Artinya, pasangan ini menunjukkan berapa USD yang diperlukan untuk membeli 1 GBP. Jika sobat trader melihat harga GBPUSD di Chart 1.24521, berarti diperlukan 1.24521 USD untuk membeli 1 GBP.
Kekuatan mata uang ini sangat dipengaruhi oleh negara masing-masing. Jika ekonomi Inggris mengalami peningkatan dan tumbuh lebih cepat daripada ekonomi di Amerika, maka mata uang sterling akan menguat terhadap dolar AS. Sebaliknya, jika ekonomi Amerika mengalami peningkatan dan tumbuh lebih cepat daripada ekonomi Inggris, maka dollar AS akan menguat terhadap mata uang sterling.
Karakteristik GBPUSD
Sobat trader yang menyukai mata uang GBPUSD karena volatilitas pasangan mata uang ini relatif tinggi di pasar, perlu di ketahui bahwa pergerakan mata uang hariannya bisa mencapai 100 hingga 200 pips.
Mata uang ini sangat cocok digunakan oleh trader yang menggunakan strategi swing trading atau trader jangka panjang. Dengan adanya fluktuasi yang besar membuat pair GBPUSD juga dapat diperdagangkan dalam setiap time frame. Terlebih Inggris dan Amerika Serikat merupakan dua pusat pasar keuangan terbesar di dunia, sehingga membuat pasangan mata uang ini sangat fluktuatif, bahkan dalam perdagangan sesi Eropa dan sesi Amerika.
Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan GBPUSD :
Pergerakan mata uang GBPUSD sangat dipengaruhi oleh kondisi dua negara tersebut. Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan GBPUSD, antara lain:
1. Pengumuman Suku Bunga Federal Reserve
Jika Fed memutuskan untuk melonggarkan kebijakan dengan menurunkan suku bunga, maka mata uang GBPUSD berpotensi naik, bahkan sebaliknya juga, jika Fed memutuskan untuk menaikan suku bunga, maka mata uang GBPUSD berpotensi turun karena penguatan Dolar AS.
2. Rilis Notulensi Rapat FOMC (Federal Open Market Committe)
Notulensi rapat berisi tentang alasan Fed menaikkan atau menurunkan suku bunga dan FOMC juga berguna bagi trader mencari petunjuk mengenai kebijakan Fed yang akan menaikkan atau menurunkan suku bunga dalam rapat berikutnya.
3. Rilis Data Ketenagakerjaan AS
Rilis berita data ekonomi Amerika mencakup tingkat pengangguran, pertumbuhan gaji dan juga data NFP atau Non-farm Payroll. Data NFP adalah data yang paling sangat berpengaruh terhadap volatilitas di pasar.
4. Rilis Hasil Survei PMI (Purchasing Managers Index)
Dua laporan PMI yang dirilis ISM untuk Amerika Serikat, yaitu PMI Manufaktur dan PMI Non manufaktur (jasa). Jika PMI Amerika Serikat mengalami kenaikan maka mata uang GBPUSD berpotensi melemah (Dolar AS menguat) dan sebaliknya, jika mengalami penurunan, maka mata uang GBPUSD berpotensi menguat (Dolar AS melemah).
5. Rilis Data Inflasi Konsumen (Consumer Price Index/CPI Amerika Serikat)
CPI merupakan salah satu bahan pertimbangan utama bagi bank sentral untuk menaikan atau menurunkan suku bunga. Apabila CPI AS mengalami peningkatan, maka mata uang GBPUSD berpotensi melemah karena penguatan Dolar AS. Sebaliknya, jika mengalami penurunan, maka mata uang GBPUSD berpotensi menguat karena pelemahan Dolar AS.
Bagi sobat trader yang ingin mengetahui infomasi seputar trading, sobat trader dapat bergabung di Forex simpro Community.