Sobat trader, time frame forex merupakan frame waktu yang sangat dibutuhkan untuk membantu menganalisa pergerakan harga dipasar baik di pasar forex maupun di pasar saham. Dengan kita mengamati grafik pada frame waktu yang berbeda-beda akan memberikan penilaian yang berbeda mengenai arah trend dan koreksi yang ditunjukan grafik.
Sobar Trader, untuk pemakaian time frame tidak semuanya bisa untuk menganalisa arah pergerakan trend apabila pergerakan harga terlihat bergerak dalam area yang sama (konsolidasi). Mari kita lihat beberapa cara dan langkah menentukan time frame yang tepat.
Bagaimana Cara Memilih Time Frame Forex
Menentukan dan memilih time Frame forex sebenarnya mudah untuk diputuskan. Secara umum pada trader mengacu beberapa hal untuk dapat menggunakan sistem ini. Sebagai gambaran dan contoh kebanyakan trader memakai time frame dengan acuan antara lain :
Scalping
Apabila menggunakan trading scalping. Trader biasanya menutup dan membuka posisi dengan waktu cepat. Dalam waktu beberapa menit keputusan sudah langsung trader ambil. kebanyakan trading scalper digunakan oleh para trader memakai time frame M1, M5 dan maksimal M30.
Day Trading
Day trader merupakan keputusan untuk membuka dan menutup semua posisi transaksi forex pada hari yang sama. kebanyakan trader memakai time frame M30 hingga H1. jika sobat trader masih belum yakin dapat dibandingkan dengan time frame H4 atau D1.
Sistem Swing
Sistem swing memberikan peluang pada para trader untuk dapat membuka dan menahan semua transaksi hingga di kisiran hari, minggu bahkan sampai bulan. Dalam posisi inilah kebanyak trader dapat memilih time frame di H4, W1 dan MN.
Banyak juga trader yang mengacu ke time forex namun masih belum maksimal dalam mendapatkan sebuah keuntungan. Mungkin bisa saja trader malah loss besar karena kesalahan analisa mereka. Banyak kesalahpahaman terjadi pada trader karena pemakaian time frame antara lain :
Over Trading
Saat memperhatikan chat ketika trading, para trader hanya menemukan banyak sinyal yang berada di pasar forex. Banyaknya sinyal tidak bisa diprediksi dan hanya kisaran harian yang dapat menjadikan patokan terbaik.
Sejauh ini Daily Chart mampu menutup sejumlah gambar sinyal yang lebih akurat. Apabila trader tidak sering melihat pasar ketepatan untuk menemukan sinyal yang terbaik di dalam trading hasilnya tidak akan akurat.
Emosi yang tidak dapat dikontrol oleh banyak trader, kemungkinan besar dapat membuat mereka menjadi overtrading. Banyak sinyal yang menyesatkan itulah yang akan membuat trader semakin dapat terpuruk. Solusinya adalah mengetahui kondisi pasar baru dapat menetapkan harga.
Takut Masuk Pasar
Ketika banyaknya informasi yang didapatkan saat trading, tentu saja akan membuat para trader mendapatkan sejumlah hasil analisa. Jika trader tidak memiliki strategi trading yang dasar, hal tersebut dapat membuat trader salah fokus.
Mungkin setiap trader akan takut masauk pasar dan menentukan harga. Lebih baik trader menguasai analisa teknikal sehingga kedepannya trader akan dapat lebih fokus untuk memprediksi.
Over Analyzing
Sejumlah analisa data yang sudah dihabiskan selama berjam-jam, tentu akan mendapatkan analisa dan prediksi yang akurat. Pergerakan dipasar akan semakin mudah didapatkan dari sejumlah informasi.
Tetapi bisa saja timbul masalah yang baru bagi setiap trader. Ketika trader semakin banyak acuan variabel sehingga semakin akan sulit menempatkan pergerakan harga. Kesempatan untuk membaca harga di Chart akan semakin kacau dipikiran trader.
Dengan membaca semua penjelasan diatas, para trader akan semakin dapat lebih menentukan dan memilih jenis time frame forex yang mana bisa memberikan acuan yang terbaik. Untuk lebih akurat dan tepat, bagaimana caranya yakin kepada diiri sendiri dalam membuat sebuah keputusan.
Indah Sari – FS