Sobat Trader, membeli saham sebuah perusahaan dengan harga yang murah, lalu menjual lagi di harga tinggi dilakukan agar mendapatkan profit. Prinsip dasar trading saham ini sudah sangat sering kita dengar.
Bagaimana dengan trading Index saham gabungan? Apa bedanya dengan trading saham yang sering kita dengar selama ini? Sobat trader mari kita kenali kelebihan dan kelemahan kedua produk tersebut agar kita dapat memilih yang tepat dan cocok untuk sobat trader semua.
Bagaimana cara kerja trading saham dan trading index
Trading saham dilakukan dengan cara membeli saham sebuah perusahaan di harga rendah, lalu menjual kembali di harga tinggi. Berbeda dengan saham, trading index akan lebih mengutamakan volatilitas harga saham dibandingkan performa perusahaan.
Cara kerja trading index sebenarnya hampir mirip dengan trading saham. Bedanya, trading index memperdagangkan gabungan nilai saham rata-rata dalam suatu kelompok. Produk index bisa berupa gabungan semua saham dalam suatu negara. Trading index juga dapat dilakukan secara dua arah, seperti trading forex ataupun gold. Sobat trader dapat membuat order buy atau beli saat index diperkirakan akan naik, dan membuat order sell atau jual saat harga diperkirakan akan turun untuk mendapatkan profitnya.
Pilihan produk yang ditransaksikan
Jika Indonesia punya IHSG, negara lain pun punya index gabungan masing-masing. Beberapa index yang memiliki volume perdagangan tinggi meliputi Dow Jones (gabungan 30 perusahaan besar yang terdaftar di berbagai bursa efek di Amerika Serikat), Hang Seng (bursa efek Hong Kong), Nikkei ( bursa efek Tokyo), NASDAQ100 (bursa efek berbasis teknologi di Amerika Serikat), dan S&P 500 (gabungan 500 perusahaan besar yang terdaftar di berbagai bursa efek di Amerika Serikat). Kelima produk index tersebut dapat sobat trader transaksikan melalui broker yang menawarkan trading index, seperti Java Global Futures.
Potensi profit trading saham dan trading index
Dalam trading saham, yang harus sobat trader perhatikan dalam mencari peluang profit adalah pergerakan harga saham perusahaan yang sobat trader pilih.
Trading saham bersifat satu arah saja, artinya bisa membeli terlebih dahulu untuk meraih potensi profit. Sehingga, Sobat trader dapat profit di trading saham kalau harga saham naik. Berbeda dengan trading Index, sobat trader bisa memanfaatkan peluang dua arah, sehingga potensi profitnya pun dua arah juga. Pertama, sobat trader bisa meraih profit dengan membuka posisi buy saat harga akan naik, lalu close posisi sobat trader di harga yang sudah cukup tinggi. Yang kedua, sobat trader dapat membuka posisi sell saat harga akan turun, lalu close posisi tersebut ketika harga sudah cukup rendah.
Resiko trading saham dan trading index
Sobat trader potensi trading index dapat menjadi pedang bermata dua, mengapa ?
Karena potensi loss pun dua arah juga. Sobat trader bisa membuka posisi buy dan ternyata harga terus turun, atau membuka posisi sell dan ternyata harga justru semakin naik sehingga loss pada saat sobat trader membeli atau menjual indeks saham di level harga tertentu semakin bertambah. Apabila terjadi demikian, maka sobat trader harus memutuskan untuk cut loss.
Dengan trading index, sobat trader dapat meraih potensi profit disaat harga naik maupun turun dan jam perdagangan indeks saham lebih lama daripada saham Indeks Asia, yaitu Nikkei, Kospi dan Hangseng memiliki beberapa sesi. Sementara index Amerika Serikat, yaitu Dow Jones, NASDAQ, dan S&P 500 buka dari hari senin 05:00 WIB hingga Sabtu pukul 04:00 WIB pada musim semi-panas.
Demikian hal-hal dan perbedaan-perbedaan indeks saham dan saham.
Kunjungi Forex Simpro Community untuk mendapatkan informasi seputar dunia trading. Sobat trader juga bisa bergabung bersama kami di dalam Telegram Forex Simpro Community dan Telegram Channel Forex Simpro Signal. Jangan lupa Check akun Youtube Forex Simpro banyak edukasi seputar trading, serta follow akun Instragam kamu untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai webinar menarik yang bisa Anda ikuti.
Indah Sari-FS